Myblog
Selasa, 30 Juni 2015
laporan praktikum ilmu teknologi pangan pembekuan ( pembuatan ice cream )
Laporan Teknologi Pangan
PEMBEKUAN
“
PEMBUATAN ICE CREAM COKLAT & STROWBERRY”
NAMA:
SESI TRI NUGRAHA SAPURTI (P00331013030)
KELAS:
II A
KELOMPOK
IV
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES KENDARI
JURUSAN
GIZI
@2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembekuan bahan pangan bertujuan untuk menghambat
proses metabolisme, agar dapat menghindari kerusakan pangan dalam jangka
pendek. Proses pengolahan menggunakan suhu rendah masih sedikit yang
dikembangkan. Es krim adalah produk yang umum dijumpai sebagai hasil olahan
dengan suhu pembekuan.
Suhu efektif yang umum yang digunakan untuk
mengurangi laju metabolism adalah diatas suhu beku dan dibawah suhu 150C,
yang berarti pula efektif sebagai pengawetan pada jangka pendek. Hal ini
disebabkan suhu renda dapat menghambat aktivitas-aktivitas metabolism dan
menhambat pertumbuhan mikroba, mencegah terjadinya reaksi-reaksi kimia dan
berkurangnya kadar air dari bahan pangan. Setiap penurunan suhu 80C
laju metabolism akan berkurang setengahnya.
Prinsip pengolahan bahan makanan beku adalah
memproduksi pangan setengah jadi/jadi dari bahan baku melalui proses cooling
atau freezing. Tujuan praktek ini, mahasiswa terampil mengolah dan mengawetkan
makanan melalui metode pendinginan atau pembekuan.
Es krim merupakan makanan baku yang terbuat dari
campuran produk-produk susu dengan presentase lemak-lemak tertentu, telur ditambah bahan pangan rasa dan pewarna
tertentu sehingga lebih menarik. Apabila es krim dilakukan selama beberapa
waktu dari tempat pembekuan (frezer) ke udara luar, sering timbul peristiwa
sinersis. Maka diperlukan zat pengstabilan untuk mencecah terjadinya peristiwa
sinersis yang terlalu cepat. Kekentalan es krim banyak dipengaruhi oleh
komposisi adonan, jenis kualitas bahan, proses penanganan maupun suhu dan kadar
lemak bahan.
B.
Tujuan
Tujuan percobaan adalah mampu memahami proses
pengolahan dan pengawetan pembekuan (es krim).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pembekuan
Pembekuan merupakan salah satu pengolahan/pengawetan dengan suhu rendah.
Prinsip dasar pengawetan dengan menggunakan suhu rendah adalah memperlambat
kecepatan reaksi metabolisme dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab
kebusukan dan kerusakan. Prinsip yang
pertama dapat kita pahami karena setiap penurunan suhu sebesar 8oC maka
kecepatan reaksi metabolisme berkurang setengahnya. Jadi, semakin rendah suhu penyimpanan maka
bahan pangan akan semakin lama rusaknya, atau dengan kata lain bahan pangan
akan semakin awet. Prinsip yang kedua
akan efektif jika bahan pangan dibersihkan dulu sebelum didinginkan. Hal ini
dimaksudkan bahan pangan yang akan disimpan sedapat mungkin terbebas dari
kontaminan awal, terutama mikroorganisme dari golongan psikrofilik yang tahan
suhu dingin. Dapat
disimpulkan bahwa menyimpan makanan pada suhu rendah (pada lemari es atau
lemari beku) dapat mengurangi kerusakan makanan dan memper- lambat proses
pelayuan. Suhu dingin juga membatasi tumbuhnya bakteri yang merugikan.
Pembekuan adalah suatu unit
operasi di mana suhu makanan dikurangi di bawah titik pembekuan dan bagian air
mengalami perubahan untuk membentuk kristal-kristal es. Dengan pembekuan makanan dapat awet yang
dicapai melalui kombinasi dari suhu rendah, berkurangnya aw, dan perlakuan
pendahuluan melalui blansir. Perubahan
gizi dan mutu organoleptik hanya sedikit apabila prosedur pembekuan dan
penyimpanan diikuti. ( Sri Rini, 2008)
B.
Pengaruh
Pembekuan pada Mikroorganisme
Pertumbuhan
mikroorganisme dalam makanan pada suhu di bawah -12oC belum dapat
diketahui dengan pasti. Jadi penyimpanan
makanan beku pada suhu sekitar -18 dan di bawahnya akan mencegah kerusakan
mikrobiologis dengan syarat tidak terjadi perubahan suhu yang besar. Walaupun jumlah mikroorganisme biasanya
menurun selama pembekuan dan penyimpanan beku (kecuali spora), makanan beku
tidak steril dan sering cepat membusuk seperti produk yang tidak
dibekukan. Pembekuan dan penyimpanan
makanan beku mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kerusakan sel mikroorganisme. Jika sel yang rusak tersebut mendapat
kesempatan untuk menyembuhkan dirinya, maka pertumbuhan yang cepat akan terjadi
jika lingkungan sekitarnya memungkinkan.
Adapun
alat yang dapat membekukan bahan pangan biasa disebut freezer. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
pembekuan adalah cara pembekuan (cepat atau lambat), suhu yang digunakan,
sirkulasi udara (refrigerant), ukuran dan bentuk pembungkus, serta jenis
komoditi. Ada
3 cara pembekuan cepat, yaitu: pencelupan bahan ke dalam refrigerant, contoh
pembekuan ikan dalam larutan garam dan buah beri dalam sirup, kontak tidak langsung
dengan refrigerant; serta air-blast freezing dengan udara dingin: -
17,8-(-34,4) oC.
Faktor-faktor
dasar yang mempengaruhi mutu akhir dari makanan beku adalah:
1.
Mutu bahan baku yang
digunakan termasuk vari-tas, kematangan, kecocokan untuk dibekukan dan disimpan
dalam keadaan beku.
2.
Perlakuan sebelum
pembe- kuan seperti blansir, peng- gunaan SO2, atau asam askorbat (vitamin C).
3.
Metode dan kecepatan
pembekuan yang dipakai.
4.
Suhu penyimpanan dan
fuktuasi suhu.
5.
Waktu penyimpanan.
6.
Kelembaban lingkungan
tempat penyimpanan, terutama jika makanan tidak dikemas.
7.
Sifat-sifat dari setiap
bahan pengemas
C.
Ice cream
Es krim
adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan
agitasi pada bahan-bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis,
penstabil, pengemulsi, serta penambah citarasa (flavor). Es krim biasa
dikonsumsi sebagai makanan selingan (desert) dan dikelompokkan dalam makanan
camilan (snack). Prinsip pembuatan es krim adalah membentuk rongga udara pada
campuran bahan es krim atau Ice Cream Mix (ICM) sehingga diperoleh pengembangan
volume yang membuat es krim menjadi lebih ringan, tidak terlalu padat, dan
mempunyai tekstur yang lembut (Padaga dan Sawitri, 2005).
Es krim
adalah makanan yang mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral. Menurut SNI es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat
dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun
nabati, gula dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim
terdiri dari 62 – 68%
air, 32 – 38%
bahan padat dan udara. Menurut Soeparno (1998) menjelaskan bahwa es krim adalah
sejenis produk makanan beku yang terbuat dari krim susu, gula dengan atau tanpa
penambahan zat pembentuk aroma dan mengandung antara 8-14% lemak susu. Bahan-bahan utama yang
diperlukan dalam pembuatan es krim antara lain lemak, bahan kering tanpa lemak
(BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil, dan bahan pengemulsi. Lemak susu (krim)
merupakan sumber lemak yang paling baik untuk mendapatkan es krim berkualitas
baik. Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi es krim, menambah cita
rasa, menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut (Padaga dan Sawitri,
2005).
BAB III
METODE
A.
Alat
dan Bahan
1.
Es Krime Coklat
a) Alat
Ø Wajan
/ panic
Ø Pengaduk
Ø Kompor
Ø Wadah
plastic
Ø Mixer
Ø Sendok
Ø Timbangan
Ø Baskom
Ø Cetakan
Ø Saringan
b) Bahan
Ø Gula
pasir 300 gr
Ø Susu
Ø Santan
/ kelapa parut 1000 ml
Ø Kuning
telur 1 biji
Ø Tepung
maizena 80 gr
Ø CMC
10 gr
Ø Coklat
bubuk 20 gr
Ø Vanili
2.
Es Krim Strowberry
a) Alat
Ø Wajan
/ panic
Ø Pengaduk
Ø Kompor
Ø Wadah
plastic
Ø Mixer
Ø Sendok
Ø Timbangan
Ø Baskom
Ø Cetakan
Ø Saringan
b) Bahan
Ø Susu 750 gr
Ø Gula pasir 200 gr
Ø CMC 1 sdm
Ø Vanili 1 bgks
Ø Air 1 ltr
Ø Kuning telur 1 btr
Ø Pasta strowberry 2 sdm
Ø Tepung maizena 75 gr
B.
Cara Kerja
1.
Es Krim Coklat
a) Peras kelapa parut
dengan air hangat 1000 ml.
b) Campur gula
pasir 300 gr dengan santan 1000 ml dimasak diatas api kecil sampai mendidih.
c) Tepung
maizena dengan coklat ditimbang lalu dicampur kedalam wadah dan diaduk dengan
air hangat sampai
cair.
d) Kuning
telur dikocok menggunakan sendok sampai cair.
e) Kemudian
larutan maizena dengan coklat dan kuning telur dan CMC dituang kedalam santan
yang panas. Dan panaskan lagi, aduk sampai adonan rata,setelah mendidih dan masak dtuang
kedalam baskom dan didinginkan.
f) Didingin
sambil dikocok menggunakan mixer sampai dingin. Setelah dingin dimasukkan dalam
freezer tuggu beberapa menit setelah dingin di mixer lagi, setelah dimixer
dicetak kedalam wadah pencetakan. Kemudian
dimasukkan kedalam freezer selama 24 jam untuk dibekukan.
2.
Es Krim Strowberry
a)
Campur
susu, gula pasir dan air, kemudian masak diatas api kecil
b)
Larutkan
tepung maizena dan vanili kedalam adonan
susu dan gula yang sementara dimasak,
kemudian saring larutan tersebut dan masukkan kedalam cairan susu.
c)
Masukkan
kuning telur yang sudah dikocok, Larutkan CMC kemudian saring an masukkan
kedalam adonan, Tunggu hingga adonan benar-benar mendidih. Setelah mendidih,
angkat dan dinginkan dengan mengaduknya menggunakan mixer
d)
Setelah
adonan dingin, masukkan adonan kedalam freezer, tunggu sampai adonan sedikit
membeku.Setelah adonan membeku, mixer kembali adonan tersebut ± 20 menit. Cetak
adonan es krim
e)
Masukkan kembali
adonan yang telah dicetak kedalam freezer untuk dibekukan selama 24 jam
C.
Diagram
Alir
1.
Es Krim Coklat
2.
Es Krim Strowberry
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Hasil Uji Organoleptik
a.
Es Krim Coklat
Warna
Aroma
Tekstur
Rasa
|
Coklat
|
Bau khas ice cream
|
|
Kurang lembut
|
|
Manis dan rasa coklatnya terasa.
|
b.
Es Krim Strowberry
Warna
Aroma
Tekstur
Rasa
|
Merah muda
|
Bau khas ice cream
|
|
Lembut
|
|
Manis dan rasa susunya terasa.
|
B.
Pembahasan
Es
krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan dan
mencampur bahan baku secara bersama-sama . Bahan yang digunakan adalah
kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau tanpa bahan
perasa dan warna , dan stabilizer, bahan campuran es krim disebut ice cream mix
(ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan yang benar maka dapat
dihasilkan es krim dengan kualitas baik (Susilorini dan Sawitri, 2007).
Pada praktikum yang dilakukan oleh kelompok 1 pembuatan
es krim rasa strowberry dan pembutan es krim coklat yang dilakukan oleh
kelompok 3, pada dasarnya untuk bahan-bahan yang digunakan sama tetapi yang
membedakan cuma pada bahan utamanya ( sumber lemaknya). Pada pembuatan es krim
strowberry menggunakan bahan utamanya adalah susu. Dimana susu ini adalah cairan bergizi berwarna putih yang
dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama
bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu sapi juga diolah
menjadi berbagai produk seperti mentega, yoghurt, ice cream, keju, susu kental
manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia. Sedangkan pada pembuatan es krim coklat bahan utama yang
digunakan adalah santan. Santan atau santen adalah
cairan putih kental yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian
diperas bersama air. Santan mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa
yang menyedapkan masakan menjadi gurih. Pada masa dahulu, santan akan diperas
dari kelapa yang diparut dan dicampur dengan air panas sebelum diperas. Pada
masa kini, terdapat mesin pemeras santan bagi. Untuk penggunaan mesin, kelapa
yang diparut tidak perlu dicampurkan dengan air, dan pati santan yang terhasil
adalah 100% tulen. Terdapat juga santan instan atau siap saji dalam paket yang
cuma perlu ditambah air panas sebelum digunakan. (Wikipedia).
Pada proses pembutan es krim mulai dari pencampuran bahan-bahan
, pemasakan hingga pembekuan. Ada beberapa tahapan yang memiliki tujuan
tertentu seperti pada saat proses pembekuan juga dilakukan pengocokan atau pengadukan adonan.
Sebab, jika adonan hanya dibiarkan saja mendingin tidak dikocok akan terjadi kristal
padat dan rapat berisi kristal-kristal es. Karena jika adonan diam maka ada
kemungkinan molekul air yang berdekatan bersatu kembali membentuk kristal,
tetapi jika diaduk terus menerus maka tidak ada kesempatan untuk bersatu dan
memebentuk kristal. Pengadukan juga berfungsi untuk
memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk. Semakin kecil ukuran kristal es,
semakin lembut es krim yang dihasilkan. Serta mempercepat pencampuran udara ke
dalam adonan es krim. Gelembung-gelembung udara yang tercampur ke dalam adonan
inilah yang menghasilkan busa yang seragam
(homogen).
Pada praktikum ada beberapa bahan yang digunakan sebagai
berikut:
a. Gula
pasir
Gula adalah pemanis makanan
yang disukai banyak orang. Biasanya gula ditambahkan dalam makanan dan minuman.
Meski sama-sama manis, ternyata gula pasir, gula batu, dan gula merah mempunyai
dampak yang berbeda bagi tubuh, khususnya pankreas. Untuk lebih jelasnya, mari
kita bahas satu per satu.Gula pasir adalah jenis gula yang berbentuk butiran
kecil seperti pasir. Warnanya putih kecoklatan. Gula jenis ini paling banyak
digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Karena bentuknya yang berupa butiran
kecil, gula pasir mudah larut dalam makanan dan minuman sehingga mudah
digunakan. Gula juga memiliki arti adalah suatu karbohidrat sederhana yang
menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana,
seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis
asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. (Wikipedia )
Pada praktikum yang dilakukan pemberian
gula pasir sebanyak 300 gr untuk es krim coklat dan 200 gr untuk pembuatan es
krim strawberry.
b. Tepung
Maizena atau Cornflour/Cornstarch
Tepung berwarna putih yang
terbuat dari sari pati biji jagung. Biasanya digunakan untuk mengentalkan
sup atau membuat
cookies atau makanan lain menjadi lebih
lembut.
Pada praktikum yang dilakukan pemberian tepung maizena
sebanyak 80 gr untuk es krim coklat dan 75 gr untuk pembuatan es krim
strawberry.
c. Emulsifier
Molekul emulsifier akan menggantikan membran protein, satu ujung
molekulnya akan melarut di air, sedangkan ujung satunya akan melarut di lemak.
Lecitin, molekul yang terdapat dalam kuning telur, adalah contoh emulsifier
sederhana. Oleh karena itu, salah satu bahan pembuat es krim adalah kuning
telur. Selain itu, dapat digunakan mono- atau di-gliserida atau polisorbat yang
dapat mendispersikan globula lemak dengan lebih efektif. Bahan pengemulsi yang digunakan dalam
pembuatan es krim dapat meningkatkan pengembangan adonan, memberikan penampakan
yang lebih kering tetapi dengan tekstur yang lebih lembut dan pelelehan es krim
yang lama. Hal ini disebabkan pengemulsi memiliki gugus hidrofilik dan
hidrofobik yang dapat menurunkan tegangan permukaan dan menstabilkan emulsi.
Susu sapi secara alami telah mengandung bahan pengemulsi, yaitu lesitin,
protein, fosfat, dan nitrat. Kuning telur mengandung lesitin dalam jumlah yang
besar dan telah digunakan sejak dulu dalam pembuatan es krim.
Pada praktikum yang dilakukan untuk bahan emulsifer
menggunakan kuning telur. Telur yang digunakan adalah telur ayam potong. Untuk
menghasilkan es krim yang berprotein tinggi, bisa
menggunakan telur ayam rass. Putih dan kuningnya telur dipisahkan agar
mempermudah proses pengadukan dan pengembangan putih telur yang maksimal
sebagai pengemulsi. Selanjutnya kuning telur dan gula dimixer
sampai homogen. Kuning telur dalam hal ini berfungsi sebagai emulsifier yang
merupakan pengganti membran protein, satu ujung molekulnya akan melarut di air,
sedangkan ujung satunya akan melarut di lemak, sehingga mencegah terbentuknya
minyak akibat pendinginan yang disertai pengocokan dan kuning telur juga
sebagai pengembang adonan. Untuk pemberian kuning
telur pada masing-masing es krim diberikan 1 butir kuning telur.
d. Bahan Penstabil
Bahan penstabil dalam pembuatan es krim merupakan koloid hidrofilik
yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut
sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es, dan dapat
meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis-jenis penstabil yang biasa digunakan
dalam frozen dessert terbagi menjadi beberapa kategori yaitu protein misalnya
gelatin, seaweed extract misalnya agar, alginat, dan karagenan, pectin misalnya
low dan high methoxyl, selulosa misalnya Carboxy Methyl Cellulose (CMC), dan
lain-lain.
e. Air
Air merupakan komponen
terbesar dalam campuran es krim, berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan lain
dalam campuran. Komposisi air dalam campuran bahan es krim umumnya berkisar
55-64%. (Person, 1980)
f. Pewarna
Merupakan senyawa yang
ditambahkan pada campuran es krim untuk memberikan warna tertentu dan membuat
penampilan lebih menarik.
Pada praktikum yang dilakukan untuk
pemberian warna pada masing-masing es krim diberikan pewarna sebanyak 2 sendok
makan yaitu untuk es krim coklat diberikan pasta coklat dan pada es krim
strowberry diberikan pasta strowberry sehingga berwarna merah muda.
g. Pemberi
Rasa (Flavor)
Pemberi rasa ditambahkan pada
campuran es krim untuk memberikan rasa tertentu. Bahan pemberi rasa yang banyak
digunakan adalah vanilla, coklat, perasa buatan, sari buah.
Pada praktikum yang dilakukan pada
masing-masing es krim diberikan flavor rasa vanilla sebanyak 1 sendok makan.
Pada
hasil akhir praktikum setelah kedua es krim ini sudah mengalami pembekuan
selama 24 jam dan diperoleh hasil untuk kedua es krim sudah mengalami pembekuan
yang cukup baik. Akan tetapi yang membedakan kedua es krim ini yaitu terletak
pada teksturnya. Pada es krim coklat teksturnya kurang lembut, sedangkan pda es
krim strawberry teksturnya lembut. Jika dilihat dari hal tersebut ada beberapa
faktor yang menyebabkan tekstur pada es coklat kurang lembut salah satunya
yaitu mungkin dari bahan utamanya, untuk es krim jika ingin menghasilkan
tekstur yang lembut baiknya menggunakan bahan utamanya susu. Seperti yang di
jelaskan menurut (Fitrahdini, 2010) bahwa nilai gizi es krim
sangat tergantung pada nilai gizi bahan baku yang digunakan, untuk membuat es
krim yang memiliki kualitas tinggi bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti,
dengan menggunakan susu sebagai bahan utama pembuatan es krim maka es krim
memiliki sumbangan terbesar nilai gizinya. Dibalik kelembutan dan rasa
manisnya, es krim terbukti memiliki beberapa fakta gizi yang tidak terduga,
keunggulan es krim yang didukung oleh bahan utamanya yaitu susu tanpa lemak dan
lemak susu maka es krim hampir sempurna dengan kandungan gizi yang lengkap.
Menurut Harris (2011) komposisi adonan saat
pembuatan ice cream akan menentukan kualitas ice cream. Faktor yang
mempengaruhi antara lain bahan baku, proses pembuatan, proses pembekuan,
pengepakan, dan sebagainya. Proses pembuatan seluruh bahan baku ice cream akan
dicampur menjadi suatu bahan dasar ice cream, salah satunya viskositas atau
kekentalan. Kekentalan pada adonan ice cream akan berpengaruh besar pada
tingkat kehalusan ice cream serta ketahanan ice cream sebelum mencair.
`
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan pada es
krim coklat dan es krim strowberry yang di hasilkan adalah untuk es krim
stowberry hasil organoleptiknya menunjukan hasil yang baik sedangkan pada es
krim coklat untuk hasil organoleptiknya yang kurang baik terletak pada
teksturnya. Penyebab dari perbedaan tersebut yaitu terrletak dari bahan utama
yang digunakan sehingga es krim yang dihasilkan teksturnya kurang lembut.
B.
Saran
Sebaiknya
pada saat melakukan praktikum para praktikan harus benar-benar memperhatikan
bahan-bahan yang akan digunakn, dan paa praktikum pembuatan es krim in
sebaiknya pada praktikan harus benar-benar memperhatikan adonan es krim saat
pengadukan adonan agar dapat menghasilkan es krim yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arbuckle, W.S. 2000. Ice Cream Third Edition.
Avi Publishing Company. Inc West Port, Connecticut.
Fitrahdini. 2010. Analisis Persepsi Konsumen
Terhadap Ekuitas Merk Produk Es Krim. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/viewFile/3088/2050
Muse, MR., dan W. Kartel, 2004. Ice Cream
Structure Elements that Affect Melting Rate and Hardness. ADSA. J.Dairy Sci.
87:1-10.
Muchtadi,
Tien R. Prof. Dr. Ir. M.S, 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor:
Alfabeta, CV.
Padaga.
Sawitri, 2005. Kajian Mutu Es Krim Beserta Cara Pembuatan Yang Aman Menurut
Standar Nasional Indonesia. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Susilorini, T. E. dan M. E. Sawitri, 2007.
Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya.
Langganan:
Postingan (Atom)